Sekarang bukan era dimana para marketer memanfaatkan iklan tradisonal seperti banner atau billboard yang mengkomunikasikan dan meyakinkan konsumen untuk memakai produk mereka. Cara komunikasi searah seperti ini sudah digeser oleh mereka yang memanfaatkan teknologi mobile sebagai media promosi. karena perangkat mobile seperti smartphone mengomunikasikan produk dengan sentuhan personal. Aplikasi mobile sendiri terdiri dari tiga macam, yakni website app, aplikasi mobile hybrid dan aplikasi mobile native. Banyak pemilik bisnis bingung memutuskan aplikasi mobile yang seperti apakah yang cocok untuk bisnis mereka. Mari kenali tentang ketiganya dan cermati kebutuhan Anda untuk memutuskannya.
1. Mobile Website
Mobile website memiliki banyak pengunjung karena didukung dengan akses multi platform. Dengan menggunakan bahasa HTML, JavaScript dan CSS memungkinkan setiap perangkat mobile dapat mengaksesnya hanya dengan syarat jika memiliki aplikasi browser didalamnya dan hampir semua ponsel telah memilikinya, tentunya ini adalah kemudahan tersendiri.Namun ada hal yang perlu diperhatikan, yakni jika Anda telah menginginkan website anda terintegrasi dengan desain responsif yang mobile-freindly hingga tetap dapat bekerja maksimal walaupun diakses pada perangkat mobile, dapat dimulai dengan melihat komponen CSS Anda, jika komponen tersebut menutupi desain responsif, Anda dapat menambahkan media query yang bertugas menentukan style tampilan sesua dengan perangkat yang digunakan. Anda dapat membuat beberapa query yang dapat bertugas dalam beberapa kategori perangkat, seperti untuk perangkat mobile termasuk smartphone, ponsel, tablet hingga perangkat dengan layar besar seperti laptop dan personal komputer.
Mobile Website sangat dibutuhkan untuk sebuah bisnis yang baru terbentuk sehingga membutuhkan media yang menyampaikan informasi yang dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan melalui perangkat apapun. Mobile website juga akan membantu dalam pengenalan brand, pembentukan kepercayaan dan mendatangkan konsumen.
2. Aplikasi Mobile Hybrid
Saat pengembang menambahkan kode web dengan Software Development Kit (SDK) untuk dijadikan sebuah aplikasi mobile, contoh kode untuk sebuah web menggunakan salah satu bahasa seperti (HTML atau JavaScript) dan kode tersebut dicompile menjadi sebuah kode native untuk setiap target platform. Hasilnya adalah sebuah aplikasi mobile yang ekslusif untuk platform tertentu.sekaiUntuk perusahaan yang sudah memiliki website kemudian ingin menjadi lebih dekat dengan konsumen mereka melelui aplikasi mobile namun dengan biaya yang terjangkau, aplikasi mobile hybrid adalah alternatifnya. karena aplikasi ini adalah hasil pengembangan dari web yang ada yang secara otomatis tidak terlalu banyak memakan waktu dan biaya produksi. Walau dengan biaya terjangkau, aplikasi ini tetap dapat meningkatkan visibilitas karena aplikasi jenis ini sudah dapat didistribusikan melalui toko aplikasi.
3. Aplikasi Mobile Native
Aplikasi jenis ini dimulai dengan menargetkan platform mana yang akan menjadi sasaran, baru kemudian aplikasi dibuat dengan bahasa pemrograman sesuai dengan target paltform. Contohnya aplikasi native yang ditujukan untuk platform windows, maka bahasa pemrograman yang digunakan adalah C#, Visual Basic, C++ bersama XAML, untuk UI (User Interface). Atau bisa juga menulis dengan bahasa JavaScript, bersama HTML, CSS dan WinJS untuk UI. Pada platform Android, aplikasi native umumnya dibuat dengan bahasa pemrograman java dan pada iOS menggunakan Objective-C. Dari kekhususan yang dibawa oleh aplikasi native terutama dalam pembutannya, pastikan Anda telah melakukan riset sebelumnya. Platform manakah yang akan menjadi target pasar Anda. Riset yang dapat membantu Anda dalam menentukan keputusan ini adalah dengan menghitung kunjungan website, dengan meneliti beberapa komponen yakni; pengunjung mengakses melalui apa, dan menggunakan platform apa.Aplikasi ini diperuntukan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan visibilitas bisnis dan membuat konsumennya seolah berada dirumah sendiri. Biaya yang diperlukan memang cukup mahal dibandingkan dengan aplikasi hybrid namun aplikasi mobile native memberikan user experience lebih baik daripada hybrid. Aplikasi hybrid tidak pernah mampu menyamai user experience unik yang didapat dari aplikasi native.